Tips Anak Terhindar ISPA, Jangan Jajan Sembarangan hingga Pakai Masker
loading...
A
A
A
JAKARTA - Salah satu penyakit yang harus diwaspadai saat cuaca panas adalah infeksi saluran napas atau ISPA. Penyakit ini tidak hanya menyerang orang dewasa, juga anak-anak.
Digital Content Creator for Health Education dr. Farhan Zubedi mengatakan penyakit ISPA tentunya banyak menyerang anak-anak, apalagi mereka memiliki pertahanan tubuh yang tidak sekuat orang dewasa.
Untuk itu, dr Farhan menyarankan kepada orangtua untuk memberikan perhatian ekstra kepada anak-anaknya. Apalagi, saat cuaca ekstrem dan polusi seperti sekarang ini.
“Yang perlu kita lakukan pengawasan lebih ketat. Makanan dan minuman jangan sampai jajan sembarang. Kita bawakan bekal. Kasih edukasi juga ke anak kalau mau jajan,” ujar dr Farhan ditemui di Jakarta, baru-baru ini.
Selain itu, dr Farhan menyarankan kepada para orangtua untuk memperhatikan waktu istirahat buah hatinya agar terhindar dari berbagai penyakit termasuk ISPA.
“Istirahat yang cukup, kalau anak-anak itu sampai 10 jam agar regenerasi tubuhnya bagus,” katanya.
Saat menjalani aktivitas di luar rumah, anak-anak disarankan untuk menggunakan masker. “Kalau di dalam rumah gunakan air purifier untuk menghindari polusi udara indoor,” ujar dia.
Seperti diketahui, ISPA merupakan infeksi pada saluran napas atas akut yang menyerang saluran nafas bagian atas meliputi hidung, faring, laring, dan bronkus. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh virus, tetapi dapat juga disebabkan oleh bakteri.
Ada beberapa gejala seseorang mengalami ISPA, seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, sakit kepala, demam, bersin-bersin dan kelelahan.
Gejala ini sering muncul tiga hari setelah paparan virus atau bakteri, dan dapat bertahan selama 7-10 hari. Bahkan, pada beberapa kasus bisa bertahan sampai dengan tiga minggu.
Lihat Juga: Benarkah Kandungan Maltodextrin dalam Susu Formula Sebabkan Diabetes dan Gagal Ginjal pada Anak?
Digital Content Creator for Health Education dr. Farhan Zubedi mengatakan penyakit ISPA tentunya banyak menyerang anak-anak, apalagi mereka memiliki pertahanan tubuh yang tidak sekuat orang dewasa.
Baca Juga
Untuk itu, dr Farhan menyarankan kepada orangtua untuk memberikan perhatian ekstra kepada anak-anaknya. Apalagi, saat cuaca ekstrem dan polusi seperti sekarang ini.
“Yang perlu kita lakukan pengawasan lebih ketat. Makanan dan minuman jangan sampai jajan sembarang. Kita bawakan bekal. Kasih edukasi juga ke anak kalau mau jajan,” ujar dr Farhan ditemui di Jakarta, baru-baru ini.
Selain itu, dr Farhan menyarankan kepada para orangtua untuk memperhatikan waktu istirahat buah hatinya agar terhindar dari berbagai penyakit termasuk ISPA.
“Istirahat yang cukup, kalau anak-anak itu sampai 10 jam agar regenerasi tubuhnya bagus,” katanya.
Saat menjalani aktivitas di luar rumah, anak-anak disarankan untuk menggunakan masker. “Kalau di dalam rumah gunakan air purifier untuk menghindari polusi udara indoor,” ujar dia.
Seperti diketahui, ISPA merupakan infeksi pada saluran napas atas akut yang menyerang saluran nafas bagian atas meliputi hidung, faring, laring, dan bronkus. Infeksi ini biasanya disebabkan oleh virus, tetapi dapat juga disebabkan oleh bakteri.
Ada beberapa gejala seseorang mengalami ISPA, seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, sakit kepala, demam, bersin-bersin dan kelelahan.
Gejala ini sering muncul tiga hari setelah paparan virus atau bakteri, dan dapat bertahan selama 7-10 hari. Bahkan, pada beberapa kasus bisa bertahan sampai dengan tiga minggu.
Lihat Juga: Benarkah Kandungan Maltodextrin dalam Susu Formula Sebabkan Diabetes dan Gagal Ginjal pada Anak?
(tdy)